Minggu, 26 Maret 2017

Cara Membuat Puding

esep puding – Puding merupakan salah satu hidangan penutup yang enak dan bergizi. Pada umumnya puding dibuat dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang, dan dihidangkan setelah didinginkan terlebih dahulu. Puding sendiri dapat dibuat dengan berbagai variasi dan kreasi, mulai dari puding coklat, puding buah, puding jagung, hingga puding pelangi. Aneka resep puding kali ini sangat mudah untuk dicoba di rumah, sehingga dapat dihidangkan untuk keluarga tercinta.
Resep-puding
Cara membuat puding sangat mudah dan praktis, sehingga anda dapat lebih menghemat waktu untuk membuatnya. Selain itu bahan untuk membuat puding juga sangat mudah untuk ditemukan. Untuk itu bagi yang ingin mencoba membuat puding yang enak, lezat dan bergizi, dapat menyimaknya dalam artikel berikut ini :

Resep Puding

Resep  Puding Coklat

Bahan Puding Coklat :
– 600 ml susu coklat cair
– 100 gram coklat masak, lelehkan
– 100 gram gula pasir
– 2 bungkus agar-agar bubuk coklat
– 1 sendok teh pasta coklat
– Garam secukupnya
Bahan Saos Puding :
– 250 cc susu cair
– 50 gram gula pasir
– 1 butir telur, pisahkan kuningnya
– 1 sendok teh tepung maizena
– 1/4 sendok teh vanili bubuk
– Garam secukupnya
Cara Membuat Puding Coklat :
  • Campurkan agar-agar coklat, gula pasir, susu cair dan garam ke dalam panci, kemudian rebus dengan api sedang sambil diaduk-aduk perlahan.
  • Setelah itu tuang coklat masak yang telah dicairkan terlebih dahulu, aduk lagi hingga larut.
  • Angkat, tambahkan pasta coklat dan aduk kembali hingga rata.
  • Setelah bahan tercampur dan rata, kemudian tuang rebusan agar-agar ke dalam cetakan.
  • Tunggu hingga dingin dan masukkan ke dalam freezer.
  • Potong puding sesuai selera dan siramkan saos vanila diatasnya.
  • Puding coklat siap untuk dihidangkan.
Cara Membuat Saos Puding :
  • Campurkan susu, tepung maizena, gula pasir, garam dan vanili ke dalam panci, kemudian rebus hingga mendidih.
  • Setelah itu ambil 1 sendok rebusan susu, lalu tambahkan kuning te;ur, aduk lagi hingga rata.
  • Tuang kembali campuran kuning telur tersebut ke dalam rebusan susu. Rebus hingga mendidih dan tunggu hingga mengental, sambil diaduk terus.
  • Angkat dan dinginkan.
Resep Puding Jagung Susu

Bahan Puding Susu :
– 800 ml air
– 1 bungkus agar-agar bubuk putih
– 1 kaleng susu kental manis
Bahan Puding Jagung :
– 800 ml santan (130 ml santan kara + air )
– 80 gram gula pasir
– 3 buah jagung manis, serut
– 2 sendok makan tepung maizena
– 1 bungkus agar-agar bubuk putih
– 1 sendok teh garam
Cara Membuat Puding Susu :
  • Siapkan panci, masukkan air, susu kental manis dan agar-agar, lalu aduk rata. Kemudian masak diatas api sedang sambil diaduk-aduk terus hingga mendidih.
  • Angkat dan tuang ke dalam cetakan dan dinginkan ke dalam freezer.
Cara Membuat Puding Jagung :
    • Blender jagung manis bersama air dan santan hingga lembut, lalu di saring.
    • Setelah itu tuang ke dalam panci, tambahkan garam, gula, agar-agar dan tepung maizena, aduk rata. Kemudian masak di atas api sedang sambil terus diaduk hingga mendidih.
    • Angkat dan tuang adonan puding jagung di atas puding susy yang telah mulai mengeras, lalu dinginkan ke dalam freezer.
    • Potong puding jagung susu sesuai seler.
Puding jagung susu siap untuk dihidangkan.
Resep Puding Coklat Lapis Biskuit

Bahan Puding :
-1 bungkus agar-agar bubuk coklat
– 1 bungkus nutrijell coklat
– 1 bungkus biskuit keju bentuk lembaran persegi panjang lebar (Nissin Crispy)
– 8 sendok makan gula pasir atau sesuai selera
– 7 gelas belimbing air
– 5 sendok makan susu bubuk coklat
Cara Membuat Puding :
  • Campurkan agar-agar bubuk coklat, agar-agar nutrijell, gula pasir dan susu coklat ke dalam panci, kemudian aduk hingga rata.
  • Tambahkan air, lalu panaskan sampai mendidih sambil terus diaduk hingga mendidih.
  • Siapkan loyang, tuang selapis (2mm) adonan, kemudian tata biskuit keju mendatar menutupi permukaan agar-agar.
  • Kemudian tuang lagi selapis adonan dengan sendok (jangan sampai biskuit dibawahnya bergeser), lakukan terus sampai beberapa lapis.
  • Setlah itu diamkan agar-agar hingga mengeras dan masukkan ke dalam freezer.
  • Potong-potong puding sesuai selera.
  • Puding coklat biskuit siap untuk dihidangkan.
Resep Puding Kentang Gulung

Bahan Vla Kentang :
– 200 cc santan sedang
– 100 gram tepung maizena
– 100 gram gula pasir
– 50 gram kentang kukus, haluskan
– 1 kuning telur
– Garam secukupnya
Bahan Dadar Coklat :
– 100 cc air
– 40 gram tepung terigu
– 10 gram coklat bubuk
– 1 butir telur
Bahan Puding Busa :
– 400 cc santan sedang
– 150 gram gula pasir
– 3 putih telur, kocok kaku
– 1 bungkus agar-agar
– Pewarna hijau
– Garam secukupnya
– Cetakan setengah lingkaran
Cara Membuat :
  • Vla kentang : campurkan kentang, santan, tepung maixena, gula, garam dan kuning telur menjadi satu. Kemudian aduk dan masak hingga kental. dinginkan.
  • Dadar coklat : campurkan tepung terigu, coklat bubuk, air dan telur. Kemudian aduk rata, buat dadar tipis-tipis menjadi 6 lembar. Setelah itu olesi dadar dengan vla kentang, gulung sambil dipadatkan.
  • Puding : campurkan santan, gula, agar-agar, garam dan pewarna hijau. Setelah itu aduk rata dan masak hingga mendidih. Kemudian tuang adonan puding ke kocokan putih telur sambil terus dikocok hingga rata.
  • Setelah itu tuang adonan sampai memenuhi setengah bagian cetakan.
  • Taruh dadar gulung di tengahnya, tuang kembali adonan puding hingga menutuoi dadar. Biarkan sampai membeku atau masukkan ke dalam freezer.
  • Potong-potong puding sesuai selera.
  • Puding kentang gulung siap untuk dihidangkan.
Resep Puding Pelangi
Bahan Puding Pelangi :

– 250 gram gula pasir
– 5 buah pewarna makanan (merah, oranye, kuning, hijau, biru, sesuai selera)
– 1 liter susu segar atau susu cair full cream
– 1 bungkus agar-agar bubuk putih
– 1 kaleng fruit cocktail, siap beli
– 1 sendok teh essence almond atau essence lemon, sesuai selera
Cara Membuat Puding Pelangi :
  • Campurkan agar-agar, gula pasir dan susu, lalu masak sambil diaduk-aduk hingga mendidih.
  • Matikan api, masukkan essence almond atau essence lemon sesuai selera, kemudian aduk kembali hingga rata dan biarkan hingga uapnya hilang.
  • Bagi menjadi enam bagian ke dalam wadah yang berbeda-beda, masing-masing beri pewarna makanan yang berbeda, lalu aduk rata.
  • Tuang satu per satu agar-agar ke dalam cetakan, dengan cara menuang satu warna agar-agar, tunggu sampai agak beku, kemudian tuang warna lainnya, lakukan cara sampai habis.
  • Setelah itu dinginkan ke dalam kulkas atau freezer.
  • Potong-potong sesuai selera.
  • Puding pelangi siap untuk dihidangkan bersama dengan topping buah kaleng atay vla sesuai selera.



sekian terima kasih :) kasih komen yaaa


































http://www.likethisya.com/resep-puding.html

Korea

Korea
Kota terbesar Seoul
Bahasa resmi Korea
Luas
 -  Total 223,170 km2 (ke-84 jika digabungkan)
 -  Perairan (%) 2,8
Penduduk
 -  Perkiraan 2007 72.014.000 (ke-17 jika digabungkan)
 -  Kepadatan 328,48/km2 
Mata uang Won () (U/S)
Zona waktu KST (UTC+9)
Bendera Korea sebelum perpisahan dan Bendera Persatuan
Bendera Korea sebelum perpisahan dan Bendera Persatuan
Bendera Korea sebelum perpisahan dan Bendera Persatuan
Korea adalah sebuah semenanjung yang di Asia Timur (di antara Tiongkok dan Jepang).[1][2][3] Korea terbagi menjadi dua negara, yakni Republik Korea (Korea Selatan) dan Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara) setelah Perang Dunia II pada tahun 1945.
Korea Selatan kemudian berkembang menjadi negara demokratis sementara Korea Utara berhaluan komunis. Bendera Persatuan Korea sering digunakan untuk merepresentasikan Korea pada ajang olahraga internasional, namun bendera tersebut bukan merupakan bendera resmi kedua negara.
Karena zaman dinasti-dinasti bersejarah sudah berakhir, istilah Korea saat ini didefinisikan berdasarkan gabungan 2 entitas yang terbagi oleh Garis Demarkasi Militer pararel 38, yakni Korea Utara, dan Korea Selatan. Semenanjung Korea di sebelah utara dibatasi oleh Republik Rakyat Tiongkok, dan Rusia di sebelah timur laut, serta Jepang di sebelah tenggara yang dipisahkan dengan Selat Korea.[2]

Nama

Sebutan "Korea" diambil dari nama dinasti Korea yang terkenal, yaitu Goryeo (935-1392). Goryeo sendiri menamai negerinya dari kependekan nama salah satu Tiga Kerajaan Korea, Goguryeo (37 SM-668 M). Dalam bahasa Tionghoa dilafalkan "Gao-li" dan penyebutan itu menyebar ke para pedagang Timur Tengah, dan lama kelamaan menjadi "Korea". Kata "Korea" secara umum di dunia internasional saat ini digunakan untuk menunjuk kedua negara Korea. Dalam Bahasa Korea di Korea Selatan, "Korea" berarti "Han-Guk" (Korea Selatan; kependekan dari "Dae Han Min Guk") sedangkan "Chosŏn" digunakan oleh Korea Utara untuk menyebut nama negara mereka.
Istilah "Korea" digunakan pertama kali oleh Percival Lowell (1855-1916), seorang penulis, petualang dan astronom Amerika yang mengunjungi Korea sekitar 100 tahun yang lalu.[4] Nama tersebut merupakan interpretasi literal dari kata Chosǒn (Joseon, 조선 / 朝鮮, 1392-1910), nama negara yang ia kunjungi di akhir abad ke-19.[4] Lowell menganggap nama tersebut cocok untuk kerajaan yang tertutup terhadap dunia luar tersebut.[4] Korea pada saat itu tak dikenal di dunia barat, namun pada masa sebelumnya, Dinasti Goryeo telah dikenal oleh dunia barat, dan dari negara itulah kata Korea berasal.[4]

Sejarah

Goguryeo tomb mural.jpgSejarah Korea
Prasejarah
 Zaman Jeulmun
 Zaman Mumun
Gojoseon
 Jin
Proto Tiga Kerajaan:
 Buyeo, Okjeo, Dongye
 Samhan: Ma, Byeon, Jin
Tiga Kerajaan:
 Goguryeo
 Baekje
 Silla
 Gaya
Zaman Negara Utara-Selatan:
 Silla Bersatu
 Balhae
 Tiga Kerajaan Akhir:
 Taebong, Hubaekje
Goryeo
Joseon
Kekaisaran Han
Penjajahan Jepang
 Pemerintahan Sementara
Pembagian Korea
Korea Utara, Korea Selatan
 Perang Korea
Portal Korea
Sejarah Korea bermula dari zaman Paleolitik Awal sampai dengan sekarang. Kebudayaan tembikar di Korea dimulai sekitar tahun 8000 SM, dan zaman neolitikum dimulai sebelum 6000 SM yang diikuti oleh zaman perunggu sekitar tahun 2500 SM. Kemudian, Kerajaan Gojoseon berdiri tahun 2333 SM.[5] Baru pada abad ke-3 SM Korea mulai terbagi-bagi menjadi banyak wilayah kerajaan.
Pada tahun satu Masehi, Tiga Kerajaan Korea seperti Goguryeo, Silla dan Baekje mulai mendominasi Semenanjung Korea dan Manchuria.[6] Tiga kerajaan ini saling bersaing secara ekonomi dan militer. Goguryeo, dan Baekje adalah dua kerajaan yang terkuat, terutama Goguryeo, yang selalu dapat menangkis serangan-serangan dari Dinasti-dinasti Tiongkok. Kerajaan Silla perlahan-lahan menjadi kuat, dan akhirnya dapat menundukkan Goguryeo.[6] Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi Silla Bersatu.[6] Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae.[6]
Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Dinasti Goryeo, mulai mendominasi Semenanjung Korea.[6] Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena serangan bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya, Dae Gwang-hyeon, mengungsi ke Dinasti Goryeo. Selama masa pemerintahan Dinasti Goryeo, hukum yang baru dibuat, pelayanan masyarakat dibentuk, serta penyebaran agama Buddha berkembang pesat.
Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418-1450) mengumumkan penciptaan abjad Hangeul. Antara 1592-1598, dalam Perang Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tetapi dapat dipatahkan oleh prajurit pimpinan Laksamana Yi sun sin. Lalu pada tahun 1620-an sampai 1630-an Dinasti Joseon kembali diserbu oleh suku Manchu (Dinasti Qing).[6]
Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada dalam pengaruh Cina. Jepang memakasa Korea untuk menandatangani Perjanjian Eulsa yang menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang, lalu pada 1910 Jepang mulai menjajah Korea.[6]
Dengan menyerahnya Jepang pada tahun 1945, PBB membuat rencana administrasi bersama Uni Soviet dan Amerika Serikat, namun rencana tersebut tidak terlaksana. Pada tahun 1948, pemerintahan baru terbentuk, yang demokratik (Korea Selatan) dan komunis (Korea Utara) yang dibagi oleh garis lintang 38 derajat. Ketegangan antara kedua belah pihak mencuat ketika Perang Korea meletus tahun 1950 ketika pihak Korea Utara menyerang Korea Selatan.[6]

Geografi dan geologi

Korea terletak di semenanjung Korea di Asia timur laut.[1] Di barat lautnya ia dipisahkan Sungai Amnok (Yalu) dengan Republik Rakyat Tiongkok. Sungai Duman di timur lautnya memisahkan Korea dengan Rusia dan RRT. Beberapa pulau-pulau penting antara lain Jeju, Ganghwa, Ulleung, Dokdo, Jindo, Geoje, dan sebagainya.
Bagian selatan, dan barat Korea adalah dataran rendah dan sebelah timur, dan utara memanjang rangkaian pegunungan Baekdu Daegan sepanjang semenanjung. Dataran tinggi Gaema berada di wilayah Korea Utara dan merupakan produk vulkanis dari zaman meszoikum. Titik-titik tertinggi termasuk Gunung Baekdu (2774), Sobaeksan (2184 m), Jirisan (1915), Baeksan (1724), Geumgangsan (1638), Seoraksan (1708), Taebaeksan (1564) dan sebagainya. Beberapa gunung lebih rendah berada tegak lurus dengan jaringan Baekdu Daegan, sebagian besar berkembang di garis tektonik dari zaman mesozoikum, dan pada dasarnya mengarah ke barat laut.
Tidak seperti pegunungan yang lebih tua di daratan semenanjung, banyak pulau-pulau penting dibentuk oleh aktivis vulkanik zaman cenozoikum. Jeju yang terletak di pesisir selatan adalah pulau vulkanik besar dengan puncak Hallasan (1950 m). Ulleung-do, dan Dokdo di laut timur terdiri dari batuan felsik, dan berusia lebih muda.
Karena daerah pegunungan sebagian besar terletak di sebelah timur semenanjung, sungai-sungai utama cenderung mengalir ke sebelah barat, dan selatan. Di barat mengalir sungai Amnok, Chŏngchŏn, Daedong, Hangang, Geum, Yeongsan, Nakdong, Seomjin dan sebagainya. Sungai-sungai ini memiliki dataran banjir yang luas, dan menyediakan tanah yang subur untuk pertanian.

Demografi

Bangsa Korea tergolong ras kulit kuning (Mongoloid).[7] Kombinasi populasi Korea adalah 73 juta jiwa (2007). Komposisi suku bangsanya merupakan yang paling homogen di dunia, yakni bangsa Korea yang berbicara dalam bahasa Korea.[7] Namun jumlah orang asing telah meningkat pesat, terutama di Korea Selatan, yang mencapai 1 juta orang. Populasi warga asing di Korea terbesar adalah etnis Tionghoa (sampai Agustus 2007 mencapai 440 ribu jiwa) lalu orang Jepang, warga Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Tengah dan sebagainya. Sejumlah kecil komunitas Jepang, dan Tionghoa tinggal di Korea Utara.
Terdapat lebih dari 6 juta warga Korea di seluruh dunia pada tahun 2005. Mereka sebagian besar telah menjadi warga negara tetap yang bersangkutan karena imigrasi yang sejak lama, contohnya seperti warga Korea di Republik Rakyat Tiongkok (Chaoxianzhu), Amerika Serikat (Korea-Amerika), Jepang (Zainichi Kankoku), Jerman (Korea-Jerman), Rusia, dan Asia Tengah (Koryo Saram), Brasil (Korea-Brazil) dan sebagainya.

Bahasa

Hun Min Jeong Eum, formula abjad Hangeul.
Bahasa resmi Korea Utara, dan Selatan adalah bahasa Korea. Klasifikasi genealogis bahasa Korea masih diperdebatkan, 2 bagian kelompok ilmuwan yang berbeda pendapat menyatakan bahasa Korea termasuk bahasa rumpun Altai-Tungusik, yang lainnya adalah bahasa isolat, yakni tercipta karena meminjam penggunaan bahasa lain. Namun sebagian besar memasukkan bahasa Korea ke dalam rumpun bahasa Altai-Tungusik bersama bahasa Turkik, Mongol, Tungusik, dan Jepang.
Bahasa Korea memiliki morfologi yang aggluginatif dengan tata bahasa (syntax) yang serupa dengan bahasa Jepang, yakni SOV (Subject + Object + Verb). Seperti bahasa Jepang, dan Vietnam, bahasa Korea banyak sekali meminjam kosakata dari bahasa Tionghoa yang tidak berkaitan. Bahasa Korea modern ditulis dengan abjad Hangeul, yang diciptakan pada abad ke-15 oleh Raja Sejong.

Sastra

Sastra Korea yang ditulis sejak zaman Tiga Kerajaan disebut sastra klasik, yang pada saat itu ditulis dalam aksara Cina (hanja). Sastrawan Korea menulis puisi, cerita, dan syair dalam gaya Tionghoa klasik namun berkembang dengan pemikiran, dan rasa Korea. Sastra klasik Korea dipengaruhi unsur-unsur Buddhisme, Konfusianisme dan Taoisme, namun akarnya tetap kuat pada kepercayaan tradisional, dan cerita-cerita rakyat aslinya. Bentuk pertunjukkan sajak opera tradisional yang paling terkenal adalah pansori. Sastra modern berkembang pesat dengan munculnya Hangeul, yang membantu meningkatkan melek huruf rakyat kebanyakan. Namun sastra yang memakai abjad hangul baru populer sejak abad ke-19, beberapa abad setelah penemuannya. Novel pada zaman itu yang ditulis dengan Hangul adalah sinsoseol (novel baru).

Seni dan budaya

Dalam teks kuno Tiongkok, negeri Korea dijuluki Sungai dan pegunungan yang disulam di atas sutera atau Negeri Timur yang Bersatu. Selama berabad-abad, Korea menjalin hubungan dengan Tiongkok dalam berbagai bidang. Korea dikenal di dunia barat melalui pedagang-pedagang Arab yang pergi ke Tiongkok lewat jalur sutera. Para pedagang Arab pada tahun 845 M (zaman Silla Bersatu) menuliskan Di dekat Tiongkok ada negeri yang berlimpah emas bernama Silla yang mempesonakan mereka.
Korea memiliki corak kebudayaan yang beragam yang berasal dari akar asli yang dibentuk dalam berbagai kesenian, dan tarian. Budaya Tionghoa yang diimpor selama berabad-abad ikut berperan membentuk sistem sosial, dan norma berdasarkan Konfusianisme, Buddhisme, dan Taoisme. Hasilnya adalah beragamnya bentuk manifestasi, dan akulturasi antara budaya asli Korea, dan Tiongkok yang unik. Dari sini Korea berperan besar dalam mentransfer budaya yang maju ke Jepang.
Dalam budaya kontemporer, Korea dikenal akan tren Korean Wave yang dihasilkan menyebarnya popularitas budaya musik pop, film dan drama Korea, serta baru-baru ini tren video game dan B-Boy Korea. Namun diplomasi secara kultural adalah diakuinya olahraga tradisional Korea, Taekwondo, ke dalam pesta olahraga internasional Olimpiade.

Olahraga

Taekwondo
Olahraga yang dimainkan oleh masyarakat Korea terdiri dari berbagai jenis, baik moderen maupun tradisional.[8] Dalam bahasa Korea istilah olahraga disebut 스포츠 (Seupocheu;sport), yang mana belum lama muncul, dan baru dimasukkan sebagai kosakata Bahasa Korea pada abad ke-21.[8] Namun sebenarnya, konsep olahraga telah digunakan sejak awal mula sejarah rakyat Korea.[8] Sejak masa prasejarah, masyarakat Korea sudah melakukan berbagai macam aktivitas olahraga, dan permainan tradisional.[9] Banyak olahraga tradisional Korea masih dipraktikkan seperti taekwondo, ssireum, memanah, dan taekkyeon. Dasar dari olahraga tradisional ini membuat atlet-atlet Korea diakui dalam cabang-cabang olahraga internasional seperti memanah, berkuda, ataupun gulat. Atlet-atlet Korea berkompetisi dalam olahraga skating, tenis meja, renang, sepak bola, basket, angkat besi, dan voli.

Agama

Kuil Buddha Beomeosa.
Tradisi Konfusianisme mendominasi kepercayaan, dan pemikiran bangsa Korea, bersama Buddhisme, Taoisme dan Shamanisme.[10] Agama Buddha menjadi agama resmi Tiga Kerajaan (57 SM-935 M) dan dinasti Goryeo (935-1392).[10] Paham Konfusianisme mencapai masa keemasan pada zaman dinasti Joseon (1392-1910). Agama Kristen dibawa oleh misionaris Eropa menjelang akhir periode Joseon, dan pada abad ke-20 meningkat pesat.[10] Agama Islam yang baru diperkenalkan di Korea sejak perang Korea oleh tentara Turki, memiliki pengikut di Korea (2007; ±140 ribu jiwa). Walau begitu sebanyak 46,5% populasi Korea Selatan mengaku tidak mengikuti suatu kepercayaan tertentu.[10] Di Korea Utara, kebebasan beragama mendapat tekanan.

Masakan

Masakan Korea (Han-sik) sebagian besar adalah hasil fermentasi dan sebagian besar sudah terkenal di dunia karena diakui manfaat kesehatannya seperti Kimchi dan Doenjang.[11] Cara memasak makanan tradisional Korea memperlihatkan cara yang unik dalam pembuatan, dan penyajian.[11] Masakan Korea umumnya terdiri dari nasi, sayur-sayuran yang dibumbui, sup, rebusan, lauk pauk daging, dan ikan.[11] Jenis masakan Korea sangat bervariasi berdasarkan daerah-daerahnya.
Kimchi adalah salah satu makanan orang-orang korea, makanan ini terbilang makanan yang sederhana, dan dapat disimpan dalam waktu lama, serta dikenal berasa kuat, dan pedas. Banyak sajian banchan dibuat dari proses fermentasi, menghasilkan rasa pedas, kuat, dan asin. Setiap daerah memiliki rasa bumbu kimchi yang berbeda-beda.

Pendidikan

Sistem sekolah modern di Korea Selatan terbagi menjadi 6 tahun untuk sekolah dasar, masing-masing 3 tahun untuk SMP dan SMU. Program Penilaian Siswa Internasional (Program for International Student Assessment) yang dijalankan oleh OECD baru-baru ini menempatkan pendidikan Korea Selatan di peringkat 11 dunia. Walau siswa-siswa sekolah Korea Selatan seringkali menempati ranking tinggi pada tes komparatif internasional, sistem pendidikannya sering dikritik karena menerapkan cara pembelajaran yang pasif, dan terlalu banyak menghafal. Sistem pendidikan Korea Selatan yang tergolong disiplin, dan terstruktur adalah pengaruh Konfusianisme yang sudah tertanam sejak lama dalam masyarakat Korea. Siswa-siswanya jarang memiliki waktu cukup untuk bersantai karena mengalami tekanan untuk berprestasi baik, dan masuk universitas ternama.

Ilmu pengetahuan dan teknologi

Kereta listrik KTX
Salah satu bukti awal yang menunjukkan kemajuan dari bidang iptek bangsa Korea adalah cheomseongdae, bangunan observatori pengamat langit yang dibangun tahun 634 Masehi (Silla). Sejak dahulu ilmu pengetahuan, dan teknologi Korea sudah dipengaruhi Tiongkok yang lebih maju. Korea mengimpor sistem/cara bertani padi, geomansi, astronomi, fengshui, arsitektur, kesenian dari dinasti-dinasti Tiongkok. Dalam perkembangannya menghasilkan karya-karya unik khas Korea seperti alat cetak blok kayu pertama di dunia, Jikji, lalu Tripitaka Koreana, kertas, keramik seladon, jam matahari, alat pengukur hujan, jam air, abjad Hangul, kapal perang, dan sebagainya.
Pada zaman modern keunggulan teknologi Korea sangat dikenal dalam industri otomotif, dan elektroniknya. Produk robot yang baru diciptakan adalah HUBO menyusul keunggulan Jepang. Prestasi Korea juga tercipta saat seorang astronotnya berhasil mengorbit dengan pesawat NASA, yaitu Lee So-yeon.









sekian terima kasihhh:) jangan lupa koment nya yaa thanks








































https://id.wikipedia.org/wiki/Korea

Turki

Untuk kegunaan lain dari Turki, lihat Turki (disambiguasi).
Republik Turki
Türkiye Cumhuriyeti (Turki)
Bendera Lambang
MotoEgemenlik, kayıtsız şartsız Milletindir
(Turki: "Kedaulatan tanpa syarat adalah milik Bangsa")
Lagu kebangsaan
İstiklâl Marşı
Ibu kota Ankara
39°55′LU 32°50′BT
Kota terbesar Istanbul
41°1′LU 28°57′BT
Bahasa resmi Turki
Pemerintahan Republik parlementer
 -  Presiden Recep Tayyip Erdoğan
 -  Perdana Menteri Binali Yıldırım
Legislatif Büyük Millet Meclisi
Pendirian
 -  Kesultanan Utsmaniyah 1299 
 -  Pemerintahan sementara 23 April 1920 
 -  Perjanjian Lausanne 24 Juli 1923 
 -  Deklarasi Republik 29 Oktober 1923 
Luas
 -  Total 783.562 km2 (37)
 -  Perairan (%) 1,3
Penduduk
 -  Perkiraan 2014 77.695.904[1] (18)
 -  Kepadatan 101/km2 (108)
PDB (KKB) Perkiraan 2014
 -  Total $1.514 triliun[2] (17)
 -  Per kapita $19.698[2] (61)
PDB (nominal) Perkiraan 2014
 -  Total $798.332 miliar[2] (18)
 -  Per kapita $9.290[2] (64)
Gini (2012) 40,2 (sedang)[3]
IPM (2013) 0,759 (tinggi) (69)
Mata uang Lira Turki (₺) (TRY)
Zona waktu Waktu Eropa Timur (EET) (UTC+2)
 -  Musim panas (DST) Waktu Musim Panas Eropa Timur (EEST) (UTC+3)
Lajur kemudi kanan
Kode ISO 3166 TR
Ranah Internet .tr
Kode telepon +90
Republik Turki (bahasa Turki: Türkiye Cumhuriyeti) disebut Türkiye (bahasa Turki: Türkiye) adalah sebuah negara besar di kawasan Eurasia. Wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa Tenggara. Turki berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara; Bulgaria di sebelah barat laut; Yunani dan Laut Aegea di sebelah barat; Georgia di timur laut; Armenia, Azerbaijan, dan Iran di sebelah timur; dan Irak dan Suriah di tenggara; dan Laut Mediterania di sebelah selatan. Laut Marmara yang merupakan bagian dari Turki digunakan untuk menandai batas wilayah Eropa dan Asia, sehingga Turki dikenal sebagai negara transkontinental.
Bangsa Turki mulai bermigrasi ke daerah yang dinamakan Turki pada abad ke-11. Proses migrasi ini semakin dipercepat setelah kemenangan Seljuk melawan Kekaisaran Bizantium pada pertempuran Manzikert. Beberapa Beylik (Emirat Turki) dan Kesultanan Seljuk Rûm memerintah Anatolia sampai dengan invasi Kekaisaran Mongol. Mulai abad ke-13, beylik-beylik Ottoman menyatukan Anatolia dan membentuk kekaisaran yang daerahnya merambah kebanyakan Eropa Tenggara, Asia Barat, dan Afrika Utara. Setelah Kekaisaran Utsmaniyah runtuh setelah kalah pada Perang Dunia I, sebagian wilayahnya diduduki oleh para Sekutu yang memenangi PD I. Mustafa Kemal Atatürk kemudian mengorganisasikan gerakan perlawanan melawan Sekutu. Pada tahun 1923, gerakan perlawanan ini berhasil mendirikan Republik Turki Modern dengan Atatürk menjabat sebagai presiden pertamanya.
Ibu kota Turki berada di Ankara namun kota terbesar di negara ini adalah Istanbul. Disebabkan oleh lokasinya yang strategis di persilangan dua benua, budaya Turki merupakan campuran budaya Timur dan Barat yang unik yang sering diperkenalkan sebagai jembatan antara dua peradaban. Dengan adanya kawasan yang kuat dari Adriatik ke Tiongkok dalam jalur darat di antara Rusia dan India, Turki telah memperoleh kepentingan strategis yang bertambah pesat.
Turki adalah sebuah republik konstitusional yang demokratis, sekuler, dan bersatu. Turki telah berangsur-angsur bergabung dengan Barat sementara di saat yang sama menjalin hubungan dengan dunia Timur. Negara ini merupakan salah satu anggota pendiri PBB [4], Organisasi Konferensi Islam (OKI),[5] OECD,[6] dan OSCE,[7] serta negara anggota Dewan Eropa sejak tahun 1949,[8] dan NATO sejak tahun 1952.[9] Sejak tahun 2005, Turki adalah satu-satunya negara Islam pertama yang berunding menyertai Uni Eropa, setelah merupakan anggota koalisi sejak tahun 1963.[10] Turki juga merupakan anggota negara industri G20 yang mempertemukan 20 buah ekonomi yang terbesar di dunia.

Etimologi

Nama Turki atau Türkiye dalam bahasa Turki terdiri dari dua komponen, yaitu: etnonim Türk dan akhiran abstrak –iye yang berarti "pemilik", "tanah" (berasal dari akhiran dalam bahasa Arab –iyya yang serupa dengan akhiran –ia dalam bahasa Yunani dan Latin). Catatan awal istilah "Türk" atau "Türük" sebagai autonim terdapat dalam tulisan-tulisan Orkhon oleh kaum Göktürk (Turki Samawi) dari Asia Tengah (c. abad ke-8 M). Tu–kin dijadikan bukti pada awal tahun 177 SM sebagai nama pemberian bangsa Cina kepada penduduk di wilayah selatan Pegunungan Altai di Asia Tengah. Nama Indonesia "Turki" berasal dari bahasa Latin Pertengahan iaitu Turchia (c. 1369). Nama ini berkerabat dekat dengan Tourkia dalam bahasa Yunani, yang awalnya digunakan oleh bangsa Bizantium untuk menyebut Hungaria pada abad pertengahan (karena bangsa Hungaria dan Turki mempunyai leluhur yang sama) tetapi kemudian mereka mulai menggunakan nama ini untuk menamai wilayah hasil penaklukkan Seljuk di Anatolia, ratusan tahun setelah Pertempuran Manzikert pada tahun 1071.

Sejarah

Anatolia prasejarah dan Trakia Timur

Gerbang Singa Hattusa, ibu kota Kerajaan Het.
Semenanjung Anatolia adalah salah satu wilayah berpenduduk yang tertua di dunia. Berbagai populasi Anatolia kuno menetap di Anatolia, dimulai pada periode Neolitikum hingga ditaklukkan oleh Alexander Agung.[11] Bahasa yang digunakan adalah bahasa Anatolia, cabang bahasa dari rumpun bahasa Indo-Eropa.[12] Bahkan, para peneliti telah mengusulkan Anatolia sebagai pusat hipotesis, di mana bahasa Indo-Eropa menyebar.[13] Bagian wilayah Turki di Eropa disebut Trakia Timur. Wilayah ini tidak berpenduduk sejak empat ribu tahun yang lalu, dan memasuki masa Neolithikum sekitar tahun 6000 SM dengan penduduknya yang mulai bercocok tanam.[14]
Göbekli Tepe adalah sebuah situs yang dikenal sebagai struktur tempat suci tertua yang dibuat oleh manusia sekitar 10.000 SM,[15] sementara Çatalhöyük yang merupakan permukiman Neolitikum dan Kalkolitikum di Anatolia selatan, sekitar tahun 7500 SM sampai 5700 SM. Pada Juli 2012, kedua situs ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.[16] Permukiman di Troya dimulai pada Zaman Neolitikum dan terus berlanjut sampai Zaman Besi.
Catatan penduduk Anatolia yang paling awal adalah Bangsa Hatti dan Bangsa Huri, bangsa-bangsa non-Indo-Eropa yang dihuni Anatolia tengah dan timur, masing-masing pada awal 2300 SM. Bangsa Het datang ke Anatolia pada tahun 2000-1700 SM. Kerajaan besar pertama di daerah tersebut didirikan oleh bangsa Het, dari abad kedelapan belas hingga abad ke-13 SM. Asiria menaklukkan wilayah bagian tenggara Turki dan menetap di sana pada awal 1950 SM sampai tahun 612 SM.[17][18]
Setelah runtuhnya kerajaan Het pada tahun 1180 SM, Kerajaan Frigia berkuasa di Anatolia sampai kerajaan mereka dihancurkan oleh Suku Kimmeri pada abad ke-7 SM.[19]

Antikuitas dan Periode Bizantium

Pada awalnya berfungsi sebagai gereja, lalu berubah menjadi masjid, dan kemudian berubah lagi menjadi museum hingga sekarang. Hagia Sophia dibangun pada masa Kekaisaran Bizantium.
Sekitar tahun 1200 SM, pantai Anatolia dikuasai oleh suku Aiolia dan suku Ionia Yunani. Banyak kota-kota penting yang didirikan, seperti Miletos, Ephesos, Smirna, dan Bizantium, dan yang terakhir didirikan adalah Megara pada tahun 657 SM. Negara pertama yang disebut Armenia oleh wilayah lain adalah negara dinasti Orontid Armenia, yang termasuk bagian dari Turki timur yang dimulai pada abad ke-6 SM. Di Turki barat daya, kelompok suku yang paling berpengaruh di Trakia adalah suku Odyrisia, yang didirikan oleh Teres I.[20]
Anatolia ditaklukkan oleh Kekaisaran Akhemeniyah dari Persia selama abad ke-6 dan ke-5 SM lalu kemudian jatuh ke tangan Aleksander Agung pada tahun 334 SM,[21] yang menyebabkan meningkatnya homogenitas kebudayaan dan Helenisasi di wilayah tersebut.[11] Setelah kematian Aleksander pada tahun 323 SM, Anatolia kemudian dibagi menjadi beberapa kerajaan Helenistik, yang semuanya menjadi bagian dari Republik Romawi pada pertengahan abad ke-1 SM.[22] Proses Helenisasi yang dimulai dengan penaklukan Aleksander dipercepat saat berada di bawah kekuasaan Romawi, sehingga pada awal abad Masehi bahasa Anatolia dan budaya setempat telah punah digantikan oleh bahasa Yunani.[23][24]
Pada tahun 324, Konstantinus I memilih Bizantium menjadi ibu kota baru Kekaisaran Romawi, kemudian diubah menjadi Roma Baru. Setelah kematian Theodosius I pada tahun 395 dan pembagian permanen Kekaisaran Romawi antara kedua putranya, Konstantinopel menjadi ibu kota Kekaisaran Bizantium, yang akan memerintah sebagian besar wilayah Turki sampai Akhir Abad Pertengahan.[25]

Seljuk dan Kesultanan Utsmaniyah

Teritorial Utsmaniyah yang diperoleh antara 1481 dan 1683.
Dinasti Seljuk adalah cabang dari Kinik Oğuz Turki yang tinggal di Khagan Yabghu wilayah persekutuan Oğuz, sebelah utara Laut Kaspia dan Laut Aral, pada abad ke-9.[26] Pada abad ke-10, bangsa Seljuk mulai bermigrasi dari tanah air leluhur mereka ke Persia, yang menjadi awal dari Kesultanan Seljuk Raya.
Pada paruh kedua abad ke-11, Seljuk mulai menembus ke wilayah timur Anatolia. Pada 1071, Seljuk Turk mengalahkan Bizantium dalam Pertempuran Manzikert, sekaligus dimulainya Turkifikasi di wilayah tersebut, bahasa Turki dan Islam diperkenalkan ke Anatolia secara bertahap menyebar dan transisi yang lambat dari Anatolia yang didominasi Kristen dan berbahasa Yunani menjadi didominasi Muslim dan berbahasa Turki yang terus berlangsung.[27]
Pada tahun 1243, tentara Seljuk dikalahkan oleh bangsa Mongol, menyebabkan kekuatan Dinasti Seljuk perlahan-lahan hancur. Salah satu beylik yang diperintah oleh Osman I kelak selama 200 tahun ke depan akan mengembangkannya menjadi Kesultanan Utsmaniyah, serta memperluas wilayah ke seluruh Anatolia, Balkan, Levant dan Afrika Utara.[28] Pada tahun 1453, Kekaisaran Utsmaniyah menaklukkan Kekaisaran Bizantium dengan menguasai ibu kotanya, Konstantinopel.
Pada tahun 1514, Sultan Selim I (1512-1520) berhasil memperluas wilayah perbatasan selatan dan timur dengan mengalahkan Shah Ismail I dari dinasti Safawiyah dalam Pertempuran Chaldiran. Pada 1517, Selim I memperluas pemerintahan Ottoman ke Aljazair dan Mesir, dan menciptakan angkatan laut di Laut Merah. Selanjutnya, persaingan dimulai antara pihak Utsmaniyah dan kerajaan Portugis untuk menjadi kekuatan laut yang dominan di Samudra Hindia, dengan berbagai pertempuran angkatan laut di Laut Merah, Laut Arab dan Teluk Persia. Kehadiran Portugis di Samudera Hindia itu dianggap sebagai ancaman bagi monopoli Utsmaniyah atas rute perdagangan kuno antara Asia Timur dan Eropa Barat (dikenal dengan nama Jalan Sutera). Monopoli ini semakin terganggu menyusul penemuan Tanjung Harapan oleh penjelajah Portugis Bartolomeu Dias pada tahun 1488, yang berdampak cukup besar terhadap perekonomian Utsmaniyah.
Kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah dan prestisi mencapai puncaknya pada abad ke-16 dan ke-17, khususnya selama pemerintahan Suleiman I. Kesultanan ini sering berseteru dengan Kekaisaran Romawi Suci.[29] Di laut, Angkatan Laut Utsmaniyah berseteru dengan beberapa Liga Kudus (saat itu terdiri dari Habsburg Spanyol, Republik Genoa, Republik Venesia, Knights of St John, Negara-negara Kepausan, Grand Duchy of Tuscany dan Kadipaten Savoy) untuk mengendalikannya dari Laut Mediterania. Di timur, Utsmaniyah yang kadang-kadang berperang dengan pihak Safawiyah Persia atas konflik yang timbul dari sengketa teritorial atau perbedaan agama antara abad ke-16 dan abad ke-18.[30]
Dimulai pada awal abad ke-19 dan seterusnya, Kesultanan Utsmaniyah mulai melemah. Seperti wilayah, kekuatan militer dan kekayaan yang menurun, bahkan banyak Muslim Balkan yang bermigrasi ke jantung Kekaisaran di Anatolia,[31][32] bersama dengan bangsa Sirkassia yang melarikan diri dari penaklukan Rusia di Kaukasus. Melemahnya Kesultanan Utsmaniyah menyebabkan meningkatnya sentimen nasionalis di antara masyarakat yang menyebabkan peningkatan ketegangan etnis yang kadang-kadang berubah menjadi kekerasan, seperti pembantaian etnis Hamid.
Kesultanan Utsmaniyah memasuki Perang Dunia I di sisi Blok Sentral dan akhirnya kalah. Selama perang, diperkirakan 1.500.000[33][34][35][36] warga Armenia dideportasi dan dibunuh saat Genosida Armenia berlangsung.[37][38] Pemerintah Turki menyangkal bahwa terdapat Genosida Armenia dan mengklaim bahwa Armenia hanya dipindahkan dari zona perang timur.[39] Pembantaian besar-besaran juga dilakukan terhadap kelompok minoritas lainnya seperti bangsa Yunani dan bangsa Assyria.[40][41][42]
Setelah Gencatan Senjata Mudros pada tanggal 30 Oktober 1918, kemenangan Blok Sekutu berusaha untuk membagi wilayah Utsmaniyah melalui Persetujuan Sèvres pada tahun 1920.[28]

Republik Turki

Pendudukan Konstantinopel dan Smyrna oleh Sekutu pada masa setelah Perang Dunia I mendorong pembentukan Gerakan Nasional Turki.[43] Di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Pasha, seorang komandan militer yang telah membedakan dirinya selama Pertempuran Gallipoli, Perang Kemerdekaan Turki dilancarkan dengan tujuan mencabut ketentuan Persetujuan Sèvres.[44]
Pada 18 September 1922, tentara pendudukan dikalahkan, dan rezim Turki yang berbasis di Ankara, yang menyatakan diri sebagai pemerintah yang sah pada bulan April 1920, mulai meresmikan transisi hukum dari Utsmaniyah yang lama ke sistem politik Republik yang baru. Pada tanggal 1 November, parlemen baru didirikan dan secara resmi menghapuskan sistem Kesultanan, sehingga mengakhiri 623 tahun pemerintahan Utsmaniyah. Perjanjian Lausanne tanggal 24 Juli 1923 mendapat pengakuan internasional terhadap kedaulatan negara "Republik Turki" yang baru dibentuk sebagai negara penerus dari Kesultanan Utsmaniyah, dan secara resmi dinyatakan pada tanggal 29 Oktober 1923 di Ankara, ibu kota Turki yang baru.[43] Perjanjian Lausanne menetetapkan adanya pertukaran populasi antara Yunani dan Turki, di mana 1,1 juta orang Yunani meninggalkan Turki menuju Yunani dan 380.000 umat Muslim dipindahkan dari Yunani ke Turki.[45]
Mustafa Kemal menjadi Presiden pertama dan kemudian melakukan banyak reformasi radikal dengan tujuan mengubah negara Utsmaniyah-Turki menjadi republik sekuler baru.[46] Dengan adanya UU Pemberian Julukan tahun 1934, Parlemen Turki memberikan gelar Atatürk (Bapak Bangsa Turki) kepada Mustafa Kemal.[44]
Turki tetap netral selama Perang Dunia II, namun masuk pada saat akhir perang di pihak Sekutu pada tanggal 23 Februari 1945. Pada tanggal 26 Juni 1945, Turki menjadi anggota piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.[4] Setelah perang, Yunani menghadapi kesulitan dalam mengatasi pemberontakan komunis, bersamaan dengan tuntutan Uni Soviet untuk membangun pangkalan militer di Selat Turki. Hal itu mendorong Amerika Serikat untuk menyatakan Doktrin Truman pada tahun 1947, untuk menjamin keamanan Turki dan Yunani.[47] Yunani dan Turki tergabung dalam Rencana Marshall dan OEEC untuk membangun kembali ekonomi Eropa pada tahun 1948, dan kemudian menjadi anggota pendiri OECD pada tahun 1961.
Setelah ikut serta dengan pasukan PBB dalam Perang Korea, Turki bergabung dengan NATO pada tahun 1952, dan menjadi benteng untuk melawan ekspansi Soviet ke Mediterania. Setelah satu dekade kekerasan antarkomunitas Siprus dan kudeta di Siprus pada 15 Juli 1974 yang dilakukan organisasi paramiliter EOKA B, untuk menggulingkan Presiden Makarios III dan menerapkan pro-Enosis (persatuan dengan Yunani) dengan Nikos Sampson sebagai diktator, Turki menginvasi Siprus pada tanggal 20 Juli 1974.[48] Sembilan tahun kemudian, Republik Turki Siprus Utara, yang hanya diakui oleh Turki, didirikan.[49]
Periode sistem satu partai berakhir pada tahun 1945. Hal ini diikuti oleh transisi menjadi demokrasi multipartai selama beberapa dekade mendatang, yang terganggu oleh kudeta militer ​​pada tahun 1960, 1971, 1980 dan 1997.[50] Pada tahun 1984, kelompok separatis Kurdi (PKK) memulai kampanye perlawanan terhadap pemerintah Turki, yang sampai saat ini telah merenggut lebih dari 40.000 jiwa.[51] Namun, proses perdamaian sedang berlangsung.[52][53] Sejak liberalisasi ekonomi Turki selama tahun 1980, negara ini telah mengalami pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik yang kuat.[54] Pada tahun 2013, sejumlah protes terjadi di banyak provinsi di Turki, yang dipicu oleh rencana untuk menghancurkan Taman Taksim Gezi.[55]

Provinsi

Turki dibagi menjadi 81 provinsi:

Politik

Recep Tayyip Erdogan.PNG Binali Yıldırım.jpg
Tayyip Erdoğan
Presiden
Binali Yıldırım
Perdana Menteri
Turki adalah demokrasi perwakilan parlemen. Sejak didirikan sebagai sebuah republik pada tahun 1923, Turki telah mengembangkan tradisi kuat sekularisme.[56] Konstitusi Turki mengatur kerangka hukum negara. Ini menetapkan prinsip-prinsip utama pemerintah dan menetapkan Turki sebagai negara terpusat kesatuan. Presiden dari Republik adalah kepala negara dan memiliki peran seremonial. Presiden dipilih untuk masa jabatan lima tahun oleh pemilihan langsung dan Tayyip Erdoğan adalah presiden pertama yang terpilih melalui pemungutan suara langsung.
Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh Perdana Menteri dan Dewan Menteri yang membentuk pemerintah, sedangkan kekuasaan legislatif dipegang oleh parlemen unikameral, Majelis Agung Nasional Turki. Peradilan independen dari eksekutif dan legislatif, dan Mahkamah Konstitusi dibebankan dengan memerintah pada kesesuaian hukum dan keputusan dengan konstitusi. Dewan Negara adalah pengadilan dari terakhir untuk kasus administrasi, dan Pengadilan Tinggi Banding untuk kasus yang lain.[57]
Perdana menteri dipilih oleh parlemen melalui mosi percaya dalam pemerintahan dan yang paling sering kepala dari partai yang memiliki kursi terbanyak di parlemen. Perdana menteri sekarang adalah Binali Yıldırım, yang menggantikan Ahmet Davutoğlu pada tanggal 24 Mei 2016.
Hak pilih universal untuk kedua jenis kelamin telah diterapkan di seluruh Turki sejak tahun 1933, dan setiap warga negara Turki yang telah berusia 18 tahun memiliki hak untuk memilih. Ada 550 anggota parlemen yang dipilih untuk masa jabatan empat tahun oleh sistem daftar-partai proporsional dari 85 daerah pemilihan. Mahkamah Konstitusi dapat menghentikan pembiayaan publik partai politik yang dianggap anti-sekuler atau separatis, atau melarang keberadaan mereka sama sekali.[58][59] Electoral threshold adalah 10 persen suara.[60]
Pendukung reformasi Atatürk disebut Kemalis, yang dibedakan dari Islamis, mewakili dua ekstrem pada kontinum keyakinan tentang peran yang tepat dari agama dalam kehidupan publik.[61] Posisi Kemalis umumnya menggabungkan semacam demokrasi dengan konstitusi laicist' dan gaya hidup sekuler kebarat-baratan, sementara mendukung intervensi negara dalam ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik lainnya.[61] Sejak tahun 1980, kenaikan ketimpangan pendapatan dan perbedaan kelas telah melahirkan populisme Islam, sebuah gerakan yang dalam teori mendukung kewajiban untuk otoritas, solidaritas komunal dan keadilan sosial, meskipun apa yang mengikuti dalam prakteknya sering diperdebatkan.[61]

Geografi

Turki adalah negara transbenua. Wilayah Turki yang termasuk Asia mencakup 97 persen dari negara, wilayah ini terpisah dari Eropa Turki oleh Selat Bosporus, Laut Marmara, dan Selat Dardanella. Wilayah Eropa Turki terdiri 3 persen negara. Wilayah Turki memiliki panjang lebih dari 1.600 kilometer (990 mil) dan 800 kilometer (500 mil) luas, dengan bentuk persegi panjang kasar. Negara ini terletak antara garis lintang 35 ° dan 43 ° U, dan bujur 25 ° dan 45 lahan ° T. Turki, termasuk danau,Turki menempati lahan seluas 783.562 kilometer persegi (302.535 mil persegi), areal seluas 755.688 kilometer persegi (291.773 mil persegi) berada di Asia Barat Daya dan 23.764 kilometer persegi (9.175 mil persegi) di Eropa. [154] Turki adalah negara 37-terbesar di dunia dalam hal luas. Negara ini dikelilingi oleh lautan di tiga sisi: Laut Aegea di sebelah barat, Laut Hitam di utara dan Mediterania di selatan. Terdapat juga Laut Marmara di barat laut.
Bagian Eropa dari Turki, Thrace Timur (wilayah paling timur semenanjung Balkan), membentuk perbatasan Turki dengan Yunani dan Bulgaria. Bagian Asia dari negara ini sebagian besar terdiri oleh semenanjung Anatolia, yang terdiri dari dataran tinggi dengan dataran pantai sempit, antara Koroglu dan pegunungan Pontic di utara dan Pegunungan Taurus di selatan. Turki timur, terletak di wilayah dataran tinggi barat Armenia, memiliki lanskap berupa pegunungan dan merupakan hulu berbagai sungai seperti sungai Efrat, Tigris dan Aras, terdapat pula Gunung Ararat, titik tertinggi di Turki dengan ketinggian 5137 meter (16.854 kaki), dan Danau Van, danau terbesar di negara ini.

Kuliner

Turki memiliki berbagai macam masakan, yang paling terkenal adalah Baklava, Doner kebab, Pilaf, dan Puding nasi.

Galeri